Senin, 14 April 2014
YOU
Sejak kapan kamu disitu?
Berputar putar dalam hati, mengaduk dan mencampur aduk segala rasa. Rasa yang terkadang bisa kumengerti, tapi pada lain waktu rasa itu sama sekali tidak tertebak, ada apa, mau apa atau harus bagaimana.
Keberadaanmu membawa warna dan suasana yang berbeda pada tiap kesempatan. Sekali waktu kamu seperti udara sejuk, menebar keseimbangan antara panas dan dingin sekaligus. Di lain hari, kamu serupa sorot matahari siang, terlalu menyilaukan. Menantang sinarmu dengan mata telanjang sama saja menyerahkan mata untuk dirusak, mungkin dengan kerusakan yang permanen mungkin pula tidak. Kali lain, kamu seolah hujan berderai derai dari langit tinggi, menyelubungi dengan dingin yang teramat sangat. Baris acak rinai yang tersisa dijendela nampak merupa butiran indah, sentimentil. Tapi, derai - derainya yang tak kunjung henti pun dapat menghayutkan semua yang tidak bisa bertahan karenanya, lalu tersangkut dan tertinggal disudut entah, atau hilang tanpa jejak.
Sejak kapan kamu bertahan disitu?
Berdiam dalam hati, seolah itu adalah rumah tempat kau pulang. Sering kali perselisihan menyakiti, kemungkinan kamu untuk pergi selalu ada. Kemungkinan hati tak meluangkan ruang untukmu selalu ada. Tapi selalu ada satu waktu, saat aku berpaling dan melihat kedalam hati, kamu ada disana, tetap disana.
Sejak kapan aku memperbolehkanmu disitu?
Menjaga hati meski kutahu kamu tak akan pernah bisa menjadi guardian yang sempurna.
Iya... tidak sempurna, tapi entah bagaimana itu bisa kuterima.
Bila mencari yang sempurna, pencarian tak akan pernah berhenti. Dan waktu terbuang begitu saja untuk sebuah kesempurnaan yang sesungguhnya tidak pernah ada.
Saat keindahan tak hanya nampak dalam gemerlap, kesempurnaan yang terasa nyata meski dalam kesederhanaan, kesedihan yang lumat dalam senyum tulus, kebersamaan terasa intim meski terpisah oleh ribuan kilo jarak. Mungkinkah itu saat - saat dimana kamu terlihat begitu indah, lalu menjadikannya sebagai alasan yang tepat untukmu tetap tinggal disana, dihatiku?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
CHAPTER I INTRODUCTION A. Background Throughout life, man can hardly be separated from the communication events. In humans,...
-
Seorang pemuda berkata : "Wanita itu seperti sandal jepit, ia akan diganti dan dibuang saat ditemukan sandal lain yang lebih bagu...
-
Gelinding waktu menghantar dua hati sampai disini, saat aku dan kamu menjadi kita . Kita yang kadang sama dan berbeda, yang kadang saling...
-
Harapku begitu besar pada sebuah pencapaian yang memilukan. Sejujurnya aku sendiri merasa galau, benarkah harapku ini ataukah sebuah kebodoh...
-
Bingung,,, Hanya menatap layar 14", sesekali menekan - nekan huruf demi huruf yang berbaris acak di keyboard, lalu menghapusnya lag...
-
Dimana dirimu? Mengapa tak seperti dulu? Adakah yang telah menemani sendirimu, Dan menghapus jejakku? Tapi dirimu Masih ...
-
Hampir tak bisa kuingat lagi kapan terakhir kali kita berbincang hangat tentang apa saja yang terlintas dalam benak. atau, jangan - jangan k...
-
Tak banyak yang dapat diceritakan matamu padaku. Pun ketika kita saling menatap tajam, sebab saat - saat seperti itu justru keterus terangan...
-
Mungkin, ada saat dimana kamu merasa cemburu. Entah karena apa.... Tapi bila boleh ibu memintamu, cemburulah pada hal baik yang akan mend...
-
It was really surprise me. I though i did my best but the result made me down suddently.I knew, i would make them disappointed, surely disa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar